Senin, 10 November 2025
Pelatihan Pembuatan Atap Komposit Serbuk Genting Untuk Santri Pondok Pesantren Darul Muttaqin batu dari Teknik Mesin UB
Batu, Jawa Timur – Dalam upaya meningkatkan kemandirian dan keterampilan teknis para santri, tim dosen dan mahasiswa dari Departemen Teknik Mesin Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pelatihan Pembuatan Atap Komposit Serbuk Genting untuk Santri Pondok Pesantren Darul Muttaqin (PPDM) Batu”. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan praktis dan inovatif santri dalam bidang teknologi material, khususnya dalam pembuatan atap komposit berbasis bahan ramah lingkungan.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama dua hari di lingkungan Pondok Pesantren Darul Muttaqin yang berlokasi di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Tim pengabdian terdiri atas beberapa dosen antara lain Dr. Ir. Redi Bintarto, ST., M.Eng.Pract, Prof. Anindito Purnowidodo ST.,M.Eng, Dr. Haslinda Kusumaningsih, ST., M.Eng, Dr. Ir. Rudianto Raharjo, ST., M.T dan Ir. Teguh Dwi Widodo, ST., M. Eng. Ph.D. kegiatan ini juga melibatkan beberapa mahasiswa Teknik Mesin UB yang memiliki kompetensi di bidang material komposit dan rekayasa manufaktur. Program ini mendapatkan sambutan hangat dari pihak pesantren karena sejalan dengan semangat pemberdayaan ekonomi dan kemandirian santri yang selama ini terus dikembangkan.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Pengabdian, Dr. Ir. Redi Bintarto, ST., M.Eng.Pract menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga menanamkan semangat kewirausahaan di kalangan santri. “Kami ingin para santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan terapan yang bisa menjadi bekal mereka untuk mandiri dan berkontribusi dalam masyarakat. Pembuatan atap komposit ini merupakan salah satu contoh penerapan teknologi sederhana yang bernilai ekonomis tinggi,” ujarnya.
Pelatihan diawali dengan sesi pengenalan konsep material komposit, yaitu perpaduan antara dua atau lebih bahan yang memiliki sifat berbeda untuk menghasilkan material baru yang lebih kuat dan fungsional. Dalam hal ini, bahan yang digunakan adalah serbuk genting (limbah pecahan atap tanah liat) yang dicampur dengan resin sebagai bahan pengikat. Pemilihan serbuk genting dilakukan karena material ini banyak tersedia di sekitar lingkungan pesantren dan memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambahan dalam pembuatan lapisan pelindung atap galvalum.
Pada sesi praktik, para santri dilatih secara langsung untuk membuat campuran serbuk genting dan resin dengan komposisi tertentu, kemudian mencetaknya menjadi lapisan komposit menggunakan cetakan sederhana yang disediakan oleh tim UB. Seluruh proses dilakukan dengan peralatan bantuan yang juga diserahkan kepada pihak pesantren agar kegiatan produksi dapat dilanjutkan secara mandiri setelah pelatihan selesai.
Salah satu santri peserta pelatihan, Hafidz, mengungkapkan rasa antusiasnya mengikuti kegiatan tersebut. “Kami sangat senang karena bisa belajar langsung dari dosen dan mahasiswa UB. Awalnya kami tidak tahu bahwa limbah seperti serbuk genting bisa dimanfaatkan lagi. Sekarang kami jadi paham cara membuat produk yang bisa dijual dan berguna,” tuturnya.
Selain praktik teknis, tim pengabdian juga memberikan materi tambahan tentang manajemen produksi dan kewirausahaan sederhana. Para santri diajarkan cara menghitung biaya produksi, menentukan harga jual, serta strategi pemasaran agar produk yang dihasilkan bisa memiliki daya saing di pasaran. Dengan pendekatan ini, diharapkan kegiatan pengabdian tidak hanya berhenti pada transfer ilmu, tetapi juga mendorong terbentuknya unit usaha produktif di lingkungan pesantren.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Muttaqin, Ust. Azizi Fatoni S.Pd, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami berterima kasih kepada Universitas Brawijaya yang telah memberikan pelatihan bermanfaat bagi santri kami. Kegiatan seperti ini sangat kami harapkan karena memberikan keterampilan praktis yang bisa menunjang masa depan mereka. Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut dengan program-program lain yang lebih luas,” ujarnya.
Di akhir kegiatan, tim pengabdian menyerahkan bantuan alat produksi sederhana seperti cetakan komposit, timbangan digital, serta perlengkapan keselamatan kerja kepada pihak pesantren. Hasil uji coba produk menunjukkan bahwa atap galvalum dengan lapisan komposit serbuk genting memiliki ketahanan panas dan peredaman suara yang lebih baik dibandingkan atap konvensional.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para santri mampu mengembangkan keterampilan baru yang bernilai ekonomi sekaligus berkontribusi dalam pengurangan limbah bangunan di lingkungan sekitar. Program ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga pendidikan keagamaan dalam mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






Tidak ada komentar:
Posting Komentar